top of page

Stres Bisa Bikin Lambung Bermasalah? Begini Penjelasannya


Pria memegang kepala karena stres, menggambarkan hubungan antara stres dan gangguan lambung

Pernahkah Sobat Segitiga Merah berpikir kenapa asam lambung sering bermasalah saat kita banyak pikiran, stres, atau cemas? Ternyata kedua hal ini memang berhubungan, lho! Yuk, kita bahas bersama bagaimana stres bisa bikin lambung bermasalah!


Stres yang juga biasanya berhubungan dengan kekhawatiran dan kecemasan bisa menjadi salah satu penyebab sensasi tidak nyaman di perut dan gangguan saluran pencernaan lainnya. Umumnya gejala ini bersifat sementara dan tidak serius.


Namun, stres yang tidak dikelola dengan baik dalam jangka panjang ternyata dapat memengaruhi sistem pencernaan dan dapat menyebabkan masalah di perut atau lambung yang lebih serius.


Bagaimana stres dan asam lambung berhubungan?


Beberapa penelitian melaporkan bahwa risiko seseorang mengalami produksi asam lambung berlebih atau bahkan penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal refluks disease (GERD) dapat meningkat pada orang yang sedang mengalami stres.


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2023 di Sri Lanka, ditemukan bahwa orang dengan tingkat stres sedang hingga tinggi memiliki kemungkinan 1,95 kali lebih besar untuk mengalami gejala refluks asam lambung dibandingkan orang dengan tingkat stres yang rendah.


Hal ini dilatarbelakangi adanya keterkaitan yang kuat antara otak dan saluran pencernaan kita melalui sistem saraf pusat. Bagian dari sistem saraf pusat yang terkait saluran cerna disebut sistem saraf enterik, berhubungan langsung antara otak dan sistem pencernaan. Dengan adanya hubungan ini, saat seseorang berada dalam situasi yang memicu stres atau kecemasan, proses fisiologis normal ditafsirkan sebagai sesuatu yang menyakitkan.


Lebih jauh lagi, saat kita merasa cemas dan stres, hormon dan neurotransmitter dilepaskan dalam tubuh. Hal ini dapat memengaruhi motilitas usus, menyebabkan gangguan pada otot sistem pencernaan yang mengubah kecepatan, kekuatan, atau koordinasi organ pencernaan. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi keseimbangan bakteri dalam usus.


Dari aspek perilaku, orang dengan stres dan kecemasan kronis lebih rentan terhadap pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi junk foodĀ atau makanan tinggi gula. Beberapa jenis makanan ini sering kali sulit dicerna dengan baik dan menyebabkan sensasi tidak nyaman di perut. Kombinasi berbagai faktor inilah yang menyebabkan pada saat seseorang berada dalam kondisi mental yang tidak baik-baik saja, gejala-gejala gangguan saluran cerna lebih sering dirasakan.


Bagaimana cara mengatasi asam lambung akibat stres?


Stres merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam keseharian hidup manusia. Akan tetapi, bukan berarti stres tidak dapat dikelola agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.


Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tingkat stres adalah mengubah rutinitas harian. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:


  • Rutin berolahraga karena dapat melepaskan hormon pereda stres secara alami

  • Tidur yang cukup dan berkualitas

  • Mencoba aktivitas yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, menggambar, atau menulis jurnal

  • Menghindari konsumsi makanan yang memicu gejala GERD

  • Jika dibutuhkan, dapat berkonsultasi ke tenaga profesional seperti psikolog klinis atau psikiater


Pada sebagian kasus, gejala refluks asam lambung yang berhubungan dengan stres memang dapat diatasi dengan modifikasi gaya hidup. Akan tetapi, jika perubahan gaya hidup belum bisa membantu untuk meredakan masalah asam lambung, Sobat Segitiga Merah lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.Ā 


Beberapa jenis obat-obatan yang umumnya diresepkan oleh dokter untuk kondisi gangguan asam lambung yaitu proton pump inhibitorĀ (PPI) seperti Esomeprazole, Omeprazole, dan Pantoprazole. Selain itu dokter juga mungkin meresepkan obat seperti sucralfate dan kelompok histamine-2 receptor antagonist/H2RA (contoh: Ranitidine) yang juga dapat membantu mengatasi keluhan pada lambung.Ā 


Layanan psikologis, baik dengan psikolog maupun psikiater, terkadang memang masih memiliki stigma yang menyebabkan sebagian orang enggan mendapatkannya. Namun, Sobat Segitiga Merah tidak perlu ragu, karena pada dasarnya kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan kedua aspek kesehatan ini tidak terpisahkan satu sama lain.Ā 


Sobat Segitiga Merah sekarang sudah tahu kan, alasan kenapa stres bisa menyebabkan asam lambung bermasalah, serta tips untuk mengatasinya? Sampai ketemu di artikel berikutnya bareng Sobat Segitiga Merah, teman setia info obat generik berkualitas!


Referensi:


  1. Healthline. Can Stress Cause Acid Reflux?. Dapat diakses melalui: https://www.healthline.com/health/gerd/stress

  2. UChicago Medicine.Stress-related stomach pain: When to see a doctor. Dapat diakses melalui: https://www.uchicagomedicine.org/forefront/gastrointestinal-articles/stress-stomach-pain-when-to-see-a-doctorĀ 

  3. Medical News Today. Acid reflux and anxiety: What to know. Dapat diakses melalui: https://www.medicalnewstoday.com/articles/acid-reflux-and-anxiety#contacting-a-doctorĀ 

  4. PubMed Central. The association between symptoms of gastroesophageal reflux disease and perceived stress: A countrywide study of Sri Lanka. Dapat diakses melalui: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10635461/Ā 

  5. Makmun D, et al. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) di Indonesia (Revisi 2022). Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). 2022.

  6. Katz PO, et al. ACG Clinical Guideline: Guidelines for the Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease. Am J Gastroenterol 2022;117(1):27-56. DOI: 10.14309/ajg.0000000000001538



bottom of page