top of page

Batuk Nggak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Tanda Masalah Asam Lambung!

Wanita mengalami batuk tak kunjung sembuh akibat asam lambung naik (GERD)

Sobat Segitiga Merah pernah mengalami batuk yang tak kunjung sembuh dalam waktu yang lama? Bisa jadi itu adalah masalah asam lambung atau gejala gastroesophageal reflux disease (GERD). Kok bisa? Apa hubungannya?


Jika membicarakan soal batuk, banyak orang akan fokus menghubungkannya dengan masalah kesehatan di saluran napas seperti flu, pilek, demam, atau radang tenggorokan. Tentu hal ini wajar, mengingat memang batuk dikenal sebagai refleks saluran napas yang bertugas menyingkirkan partikel asing yang berpotensi mengganggu. 


Namun yang tidak banyak orang ketahui adalah bahwa ternyata, batuk juga bisa berhubungan dengan masalah di saluran cerna, khususnya saat terjadi aliran balik isi lambung ke arah kerongkongan seperti pada kasus GERD.


Selama ini, gejala GERD yang paling dikenal luas adalah sensasi panas di ulu hati atau biasa disebut heartburn. Gejala tambahan lainnya adalah rasa sesak di dada, bersendawa, mengi, bau mulut, dan kesulitan menelan. Akan tetapi, batuk kronis ternyata juga merupakan salah satu gejala yang kerap dirasakan oleh seseorang yang mengalami kondisi GERD, bahkan gejala ini mungkin muncul sebagai gejala tunggal tanpa disertai gejala lainnya.


Karakteristik batuk yang berhubungan dengan GERD


Dalam penelitian berjudul GERD-related chronic cough: possible mechanism, diagnosis and treatment, batuk bisa menjadi tanda-tanda GERD, terutama batuk yang berlangsung selama 8 minggu atau lebih.


Seseorang dengan batuk kronis yang diakibatkan asam lambung belum tentu memiliki gejala GERD lainnya. Hal itu yang tak jarang menimbulkan kebingungan pada orang yang mengalami batuk dalam jangka waktu yang lama, serta menyebabkan keterlambatan diagnosis dan penanganan penyakit.


Walaupun demikian, terdapat beberapa ciri khas dari batuk yang berhubungan dengan GERD, di antaranya:


  • Batuk terutama pada malam hari atau sesaat setelah makan

  • Batuk yang semakin parah saat berbaring

  • Batuk terus-menerus tanpa penyebab umum lainnya, seperti aktivitas merokok, infeksi pernapasan, atau penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping berupa batuk kering (seperti antihipertensi golongan ACE inhibitor, contoh: Captopril)

  • Batuk tanpa asma atau lendir berlebih dari hidung atau sinus yang menetes ke bagian belakang tenggorokan (postnasal drip)

  • Hasil rontgen dada yang normal


Penyebab batuk pada GERD


Alasan mengapa GERD dapat menyebabkan batuk kronis belum sepenuhnya dipahami. Akan tetapi, beberapa ahli mengaitkan batuk dan GERD dengan dua mekanisme utama, yaitu:


  • Batuk sebagai refleks protektif yang dipicu oleh saraf vagus, yaitu saraf yang bertanggung jawab untuk pencernaan dan pernapasan, termasuk melindungi saluran napas ketika isi lambung naik ke arah kerongkongan

  • Regurgitasi atau mikroaspirasi (terhirupnya sedikit asam dan isi lambung lainnya) yang naik hingga ke tenggorokan


Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap batuk dan kaitannya dengan GERD, seperti kebiasaan merokok dan obesitas.


Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang mengalami batuk kronis dengan lebih dari satu penyebab, seperti GERD dan asma. Diperlukan pemeriksaan yang komprehensif oleh dokter untuk memastikan penyebab batuk sehingga pasien dapat memperoleh terapi yang sesuai.


Mengatasi batuk akibat GERD


Perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan kondisi GERD yang berdampak pada perbaikan keluhan batuk. Beberapa tips yang dapat dilakukan di antaranya:


  • Menghindari makanan yang memicu gejala GERD (dapat bersifat individual)

  • Tidak makan dalam kurun waktu 3 jam sebelum tidur

  • Makan dengan frekuensi yang relatif lebih sering dengan porsi yang lebih sedikit

  • Manajemen berat badan untuk mencapai berat ideal

  • Berhenti merokok

  • Tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi

  • Hindari menggunakan pakaian ketat untuk mengurangi tekanan di sekitar perut


Jika Sobat Segitiga Merah sudah menerapkan langkah-langkah tersebut namun keluhan batuk dan/atau gejala lainnya tak kunjung sembuh, Sobat Segitiga Merah dapat berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk terapi GERD, terutama proton pump inhibitor (PPI) seperti Esomeprazole, Omeprazole, dan Pantoprazole


Lalu ada Sucralfate dan histamine-2 receptor antagonist (H2RA) yang dapat membantu mengatasi masalah asam lambung. Dokter juga dapat meresepkan terapi tambahan untuk mengatasi gejala batuk maupun keluhan lainnya agar Sobat Segitiga Merah dapat meningkatkan kualitas hidup yang sebelumnya terdampak masalah batuk yang tak kunjung reda.


Nah, Sobat Segitiga Merah jadi tahu kan sekarang kalau batuk juga bisa berhubungan dengan masalah asam lambung? Bagikan informasi ini agar lebih banyak yang mendapatkan manfaatnya. Sampai ketemu di artikel berikutnya bareng Sobat Segitiga Merah, teman setia info obat generik berkualitas!


Referensi:


  1. Healthline. GERD and Chronic Cough: What Is the Link?. Dapat diakses melalui: https://www.healthline.com/health/gerd/coughing

  2. PubMed Central. Gastroesophageal Reflux Disease-Associated Chronic Cough: A Population-Based Analysis of Patient Presentations in the United States. Dapat diakses melalui: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8473893/ 

  3. PubMed Central. GERD-related chronic cough: Possible mechanism, diagnosis and treatment. Dapat diakses melalui: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9630749/ 

  4. Makmun D, et al. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) di Indonesia (Revisi 2022). Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). 2022.

  5. Azer SA, et al. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Diakses melalui: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554462/ 

  6. Katz PO, et al. ACG Clinical Guideline: Guidelines for the Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease. Am J Gastroenterol 2022;117(1):27-56. DOI: 10.14309/ajg.0000000000001538







bottom of page