Sakit perut adalah gangguan kesehatan yang hampir pasti pernah dialami oleh setiap orang dari segala rentang usia. Data menunjukkan bahwa sakit perut adalah jenis nyeri yang paling banyak dijumpai setelah sakit punggung (back pain). Derajat keparahannya pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga nyeri perut yang terasa intens.
Berdasarkan rentang waktu timbulnya keluhan, sakit perut dapat dibedakan menjadi sakit perut akut dan kronis. Sakit perut dapat dikatakan kronis apabila dialami secara konstan maupun hilang timbul dalam kurun waktu tiga bulan atau lebih. Terdapat banyak kemungkinan penyebab terjadinya sakit perut kronis, baik yang berasal dari gangguan di saluran cerna maupun penyakit sistemik lainnya.
Kebanyakan orang yang mengalami sakit perut kronis akan pergi ke dokter untuk berkonsultasi dan menjalani pemeriksaan untuk menemukan penyebab dari nyeri yang dialami. Namun bagaimana dengan sakit perut akut atau sakit perut yang terjadi mendadak atau dalam hitungan hari? Kapan seseorang yang mengalami sakit perut akut sebaiknya lekas memeriksakan diri ke dokter atau dapat mencoba menanganinya secara mandiri?
Kabar baiknya, sebagian besar kasus sakit perut akut bersifat self-limiting (dapat sembuh tanpa penanganan khusus) serta relatif tidak berbahaya (benign). Akan tetapi, terdapat juga kemungkinan di mana sakit perut akut ini menandakan suatu kondisi darurat yang membutuhkan penanganan dengan segera. Beberapa penyebab umum dari sakit perut akut antara lain: infeksi, inflamasi, obstruksi, gangguan pada saluran cerna, penyakit pada organ yang terletak di rongga abdomen, dan sebagainya. Lokasi dan gambaran nyeri dapat membantu pasien dan tenaga kesehatan pada tahap awal penentuan penyebab nyeri.
Secara umum, sakit perut dapat memiliki gambaran seperti kram (contoh: nyeri yang berkaitan dengan diare, konstipasi, menstruasi), nyeri tajam, atau nyeri tumpul. Selain itu, lokasi sakit perut yang dialami juga dapat menjadi faktor prediktif untuk mempersempit kemungkinan penyebab.
Beberapa contoh sakit perut akut yang membutuhkan pertolongan medis segera:
Kolik
Kolik dapat dideskripsikan sebagai sensasi nyeri yang tajam, dengan intensitas yang dapat meningkat dengan cepat, dan kemudian mereda. Kolik dapat terjadi akibat adanya kontraksi otot polos yang dicetuskan oleh adanya sumbatan (obstruksi) total atau sebagian pada hollow viscera (organ di dalam rongga abdomen yang memiliki rongga, seperti usus, saluran empedu, saluran kemih) yang kemudian memberikan stimulus pada nociceptor yang terdapat pada rongga abdomen. Obstruksi dapat disebabkan oleh adanya batu empedu, batu ginjal, penyakit radang usus, keganasan, dan sebagainya. Lokasi, onset, pola waktu timbulnya keluhan, dan gejala penyerta lainnya dapat menjadi informasi yang bermanfaat untuk menentukan penyebab dari kondisi ini.
Radang usus buntu (appendicitis)
Radang usus buntu merupakan kasus yang cukup banyak dijumpai, dengan gambaran klinis utama berupa nyeri akut. Nyeri pada kuadran kanan bawah merupakan salah satu faktor prediktif yang kuat, walaupun tidak menutup kemungkinan nyeri juga dirasakan di sekitar area periumbical yang menjalar ke perut kanan bawah. Gejala lain yang mungkin menyertai antara lain demam, anoreksia, dan mual muntah. Komplikasi yang tidak diinginkan dari kasus radang usus buntu yang terlambat mendapat penanganan adalah rupture dan perforasi yang bisa memicu terjadinya sepsis.
Terkait dengan banyaknya kemungkinan penyebab sakit perut akut, mulai yang ringan, hingga yang mungkin berbahaya jika tidak segera ditangani, maka beberapa kondisi berikut ini dapat menjadi alasan untuk segera mencari pertolongan medis saat seseorang mengalami sakit perut:
Sakit perut disertai demam
Muntah yang berlangsung terus-menerus
Terdapat penurunan kesadaran hingga pingsan (syncope atau presyncope)
Terdapat tanda-tanda perdarahan, seperti muntah darah (hematemesis), BAB hitam (melena), BAB disertai darah segar (haematochezia)
Pembengkakan atau nyeri tekan (tenderness) pada bagian perut
Nyeri dengan intensitas yang sangat berat, semakin berat, atau persisten (tidak kunjung mereda)
Terasa perubahan lokasi, gambaran nyeri (mendadak teraasa tajam), menjalar (radiating)
Bagaimana tips meringankan sakit perut ringan?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kebanyakan kasus sakit perut akut relatif tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Beberapa tips berikut dapat membantu meringankan sakit perut ringan yang dialami:
Cukup hidrasi
Kompres hangat atau berendam dengan air hangat
Menghindari makanan atau minuman yang diduga menyebabkan sakit perut
Relaksasi dan beristirahat
Melakukan pijatan ringan di area perut untuk membantu meredakan kram atau begah (bloating)
Bila perlu, dapat mengonsumsi obat yang tergolong obat bebas atau bebas terbatas, seperti obat nyeri (contoh: paracetamol), obat penetral asam lambung (contoh: antasida), dan obat diare (contoh: attapulgite). Apabila gejala tidak kunjung hilang dengan pemberian obat ini, segera berkonsultasi dengan dokter.
Referensi:
1. Sabo CM, et al. Chronic Abdominal Pain in General Practice. Dig Dis 2021;39:606–14.
2. Cartwright SL, et al. Evaluation of Acute Abdominal Pain in Adults. Am Fam Physician. 2008;77(7):971-8.
3. Abdominal pain in adults. (cited 2022, Mar 11). Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/abdominal-pain-in-adults
4. Abdominal self massage. (cited 2022, Mar 11). Available from: https://www.med.umich.edu/1libr/MBCP/AbdominalSelfmassage.pdf
MPL/OGB/011/III/2022
Comments