top of page
Pregabalin Kapsul 75 mg
Pregabalin digunakan dalam pengobatan nyeri neuropati, epilepsi, dan gangguan kecemasan.
Komposisi
Pregabalin 75 mg
Indikasi
Nyeri neuropati
Pregabalin diindikasikan untuk pengobatan nyeri neuropati perifer dan sentral pada pasien dewasa.Epilepsi
Pregabalin diindikasikan sebagai terapi tambahan pada pasien dewasa yang mengalami seizure parsial dengan atau tanpa diikuti generalisasi sekunder.Gangguan kecemasan (generalized anxiety disorder)
Pregabalin diindikasikan untuk pengobatan generalized anxiety disorder (GAD) pada pasien dewasa.
Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap pregabalin atau eksipien yang terkandung dalam sediaan ini.
Efek Samping
Gangguan darah dan sistem limfatik: neutropenia.
Gangguan metabolisme dan nutrisi: meningkatnya nafsu makan, anoreksia, hipoglikemia.
Gangguan psikiatri: euforia, confusion, sensitif/mudah marah, penurunan libido, disorientasi, insomnia, depersonalisasi, anorgasmia, gelisah, depresi, agitasi, penurunan dan perubahan suasana hati, kesulitan dalam pemilihan kata, halusinasi, mimpi yang abnormal, peningkatan libido, serangan panik, apatis, disinhibisi, perbaikan suasana hati.
Gangguan sistem imun: hipersensitivitas, reaksi alergi.
Gangguan sistem saraf: pusing, somnolence, ataksia, sulit berkonsentrasi, koordinasi yang abnormal, gangguan memori, tremor, disartria, parestesia, sedasi, letargi, gangguan kognitif, hypoesthesia, visual field defect, nistagmus, gangguan bicara, mioklonus, hyporeflexia, diskinesia, hiperaktivitas psikomotor, pusing postural, hyperesthesia, ageusia, sensasi terbakar, intention tremor, stupor, sinkope, amnesia, hipokinesia, parosmia, disgrafia, hilang kesadaran, gangguan mental, sakit kepala.
Gangguan mata: pandangan kabur, diplopia, gangguan penglihatan, mata kering, pembengkakan mata, menurunnya ketajaman visual, nyeri pada mata, astenopia, peningkatan lakrimasi, fotopsia, iritasi mata, midriasis, oscillopsia, berubahnya persepsi kedalaman visual, hilangnya penglihatan perifer, strabisme, kecerahan visual.
Gangguan pendengaran dan labirin: vertigo, hiperakusis.
Gangguan jantung: takikadia, atrioventricular block derajat pertama, sinus takikardia, sinus bradikardia, sinus aritmia, gagal jantung kongestif.
Gangguan pembuluh darah: flushing, hot flush, hipotensi, hipertensi, peripheral coldness.
Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinal: dispnea, hidung kering, nasofaringitis, batuk, hidung tersumbat, epistaksis, rinitis, mengorok, penyempitan tenggorokan.
Gangguan gastrointestinal: mulut kering, konstipasi, muntah, flatulen, distensi abdominal, hipersekresi saliva, gastroesophageal reflux disease, oral hipoestesia, asites, disfagia, pankreatitis, mual, pembengkakan lidah, diare.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: berkeringat, ruam papular, keringat dingin, urtikaria, sindrom Stevens-Johnson, pruritus.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: kejang otot, pembekakan sendi, kram otot, mialgia, artralgia, nyeri punggung, nyeri tungkai, kaku otot, spasme serviks, nyeri leher, rabdomiolisis.
Gangguan ginjal dan saluran kemih: disuria, inkontinensi urin, oliguria, gagal ginjal, retensi urin.
Gangguan sistem reproduksi dan payudara: disfungsi ereksi, ejakulasi yang tertunda, disfungsi seksual, amenore, breast discharge, nyeri payudara, dismenore, hipertrofi pada payudara.
Gangguan umum dan kondisi tempat injeksi: lelah, edema perifer, perasaan seperti mabuk, edema, cara jalan yang abnormal, astenia, jatuh, rasa haus, perasaan sesak di dada, nyeri hebat, anasarca, pireksia, kaku, edema wajah.
Investigasi: peningkatan berat badan, level alanine aminotransferase, kreatinin fosfokinase darah, aspartate aminotransferase, glukosa darah; penurunan jumlah platelet, potassium darah, jumlah sel darah putih, dan berat badan.
Efek putus obat dilaporkan terjadi pada pasien setelah terapi pregabalin jangka pendek dan jangka panjang dihentikan. Manifestasi efek tersebut diantaranya: insomnia, sakit kepala, mual, ansietas, diare, sindrom flu, kejang, gelisah, depresi, rasa nyeri, hiperhidrosis dan pusing. Hal ini harus diinformasikan pada pasien saat terapi awal mulai diberikan.
Dosis
Nyeri neuropati
Dosis awal pregabalin yang direkomendasikan yaitu 75 mg 2 kali sehari (150 mg/hari) dengan atau tanpa makanan. Berdasarkan respons dan toleransi tiap pasien, dosis pregabalin dapat ditingkatkan hingga 150 mg 2 kali sehari setelah jeda waktu 3 sampai 7 hari, dan jika dibutuhkan, dapat ditingkatkan hingga dosis maksimum 300 mg 2 kali sehari setelah tambahan interval waktu 7 hari.
Epilepsi
Dosis awal efektif pregabalin yang direkomendasikan yaitu 75 mg 2 kali sehari (150 mg/hari) dengan atau tanpa makanan. Berdasarkan respons dan toleransi tiap pasien, dosis pregabalin dapat ditingkatkan hingga 150 mg 2 kali sehari sehari setelah 1 minggu, dan jika dibutuhkan, dapat ditingkatkan hingga dosis maksimum 300 mg 2 kali sehari setelah beberapa minggu.
Gangguan kecemasan (generalized anxiety disorder)
Rentang dosis 150-600 mg per hari diberikan dalam 2 atau 3 dosis terbagi. Kebutuhan terapi harus ditinjau ulang secara rutin.
Terapi pregabalin dapat diawali dengan dosis 150 mg per hari. Berdasarkan respons dan toleransi tiap pasien, dosis pregabalin dapat ditingkatkan hingga 300 mg 2 per hari setelah 1 minggu. Setelah beberapa minggu, dosis dapat ditingkatkan sampai 450 mg per hari. Dosis maksimum 600 mg per hari dapat diberikan setelah beberapa minggu.
Penghentian terapi pregabalin
Sesuai dengan praktek klinis saat ini, penghentian terapi pregabalin hendaknya dilakukan secara bertahap selama minimal 1 minggu (untuk semua indikasi).
Kemasan
Kotak, 3 blister @ 10 kapsul
Golongan
Antiepilepsi
Perlu Resep
Ya
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
bottom of page