Komposisi

Spironolactone 25 mg

Indikasi

Spironolactone diindikasikan untuk penatalaksanaan:

Hiperaldosteronisme primer
Untuk diagnosis dan pengobatan pada hiperaldosteronisme primer.

Kondisi-kondisi edematosa untuk pasien dengan:
Gagal jantung kongestif
Sirosis hati disertai dengan edema dan/atau asites
Sindrom nefrotik.
Hipertensi esensial.

Kontraindikasi

Spironolactone dikontraindikasikan pada pasien dengan anuria, gangguan ginjal akut, gangguan fungsi ekskresi ginjal yang signifikan, hiperkalemia, sensitif terhadap spironolactone, atau kehamilan.

Efek Samping

• Pencernaan: perdarahan lambung, tukak, gastritis, diare dan kram perut, mual, muntah.

• Endokrin: ginekomastia, gangguan ereksi, menstruasi tidak teratur, perdarahan pasca menopause, karsinoma payudara.

• Hematologi: agranulositosis.

• Hipersensitivitas: demam, urtikaria, makulopapular atau erupsi kulit eritematosa, reaksi anafilaksis, vaskulitis.

• Sistem saraf/psikiatrik: mental confusion, ataksia, sakit kepala, mengantuk, lethargy.

• Liver/empedu: kasus sangat jarang dari kombinasi toksisitas kolestatik/hepatoseluler.

• Ginjal: gangguan fungsi ginjal (termasuk gagal ginjal).

Dosis

Diagnosis dan pengobatan hiperaldosteronisme primer

Jika perlu waktu lama untuk melakukan tes, diberikan dosis 400 mg/hari selama 3-4 minggu.

Jika perlu waktu singkat untuk melakukan tes, diberikan dosis 400 mg/hari selama 4 hari.

Kondisi edema

Edema jantung

Dewasa: 50-100 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi.

Edema akibat sirosis hati (dengan atau tanpa asites)

Dewasa: 300-600 mg/hari.

Edema akibat sindrom nefrotik

Biasanya 100-200 mg/hari.

Hipertensi esensial

Dewasa: dosis awal 25 mg/hari, kemudian ditingkatkan menjadi 100 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi dua. Dosis diatur sesuai dengan tekanan darah dan kadar kalium serum.

Kemasan

Kotak, 10 strip @ 10 tablet

Golongan

Antihipertensi

Perlu Resep

Ya

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya.