top of page

Ceftazidime Pentahydrate Injeksi 1 g

Ceftazidime dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti septikemia, bakteremia, peritonitis, meningitis, pasien di ICU dengan masalah spesifik, misalnya luka bakar yang terinfeksi, infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi, infeksi abdominal dan bilier, infeksi-infeksi yang dikaitkan dengan hemodialisis dan dialisis peritoneal serta CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis).

Komposisi

Ceftazidime pentahydrate sodium carbonate setara dengan ceftazidime 1 g.


Indikasi

Infeksi yang disebabkan oleh kuman yang susceptible, antara lain:

  • Infeksi umum: Septikemia, bakteremia, peritonitis, meningitis, pasien di ICU dengan masalah spesifik, misalnya luka bakar yang terinfeksi.

  • Infeksi saluran pernafasan bagian bawah: Pneumonia, bronkopneumonia, pleuritis pada paru-paru, emfisema, bronkiektasis yang terinfeksi, abses pada paru-paru, infeksi paru-paru pada pasien cystic fibrosis.

  • Infeksi saluran kemih: Pielonefritis akut dan kronis, pielitis, prostatitis, berbagai abses renal.

  • Infeksi kulit dan jaringan lunak: Selulitis, erisipelas, abses, mastitis, luka bakar atau luka lain yang terinfeksi, ulkus pada kulit.

  • Infeksi tulang dan sendi: Osteitis, osteomielitis, artritis septik, bursitis yang terinfeksi.

  • Infeksi abdominal dan bilier: Kolangitis, kolesistitis, empiema kandung empedu, peritonitis, divertikulitis, penyakit radang pelvis.

  • Dialisis: Infeksi-infeksi yang dikaitkan dengan hemodialisis dan dialisis peritoneal serta CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis).


Kontraindikasi

Pasien yang hipersensitif terhadap antibiotika cephalosporin.


Efek samping Obat

  • Lokal: flebitis atau tromboflebitis pada pemberian intravena, rasa nyeri dan/atau inflamasi setelah injeksi intramuskular.

  • Hipersensitivitas: ruam makulopapular atau urtikaria, demam, angioedema (sangat jarang), reaksi-reaksi anafilaksis (bronkospasme dan/atau hipotensi).

  • Gastrointestinal: diare, mual, nyeri abdominal, oral thrush atau kolitis (sangat jarang).

  • Efek samping lain yang dikaitkan dengan ceftazidime termasuk, genitourinari: kandidiasis dan vaginitis, susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing, parestesia dan rasa tidak enak dimulut.


Dosis

Dewasa:
Dosis ceftazidime yang digunakan untuk orang dewasa adalah 1-6 g per hari, dapat diberikan dosis masing-masing 500 mg, 1 g atau 2 g setiap 12 atau 8 jam secara injeksi IV atau IM. Untuk infeksi saluran kemih dan infeksi yang kurang serius, dosis 500 mg atau 1 g setiap 12 jam sudah mencukupi. Pada sebagian besar infeksi, sebaiknya diberikan dosis 1 g setiap 8 jam atau 2 g setiap 12 jam.

Untuk infeksi yang parah terutama untuk pasien yang “immunocompromized”, termasuk neutropenia, dapat diberikan dosis 2 g setiap 8 jam atau 12 jam.

Untuk pasien cystic fibrosis dengan fungsi ginjal yang normal dan mengalami infeksi paru-paru pseudomonal sebaiknya digunakan dosis 100-150 mg/kg/hari sebagai dosis terbagi. Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal, penggunaan dosis 9 g/hari masih aman.


Bayi dan anak:
Dosis lazim untuk anak-anak yang berusia lebih dari 2 bulan adalah 30-100 mg/kg/hari, diberikan sebagai dosis terbagi (2-3 kali sehari). Dosis hingga 150 mg/kg/hari (maksimum 6 g sehari) dalam 3 dosis terbagi dapat diberikan pada anak-anak yang menderita cystic fibrosis, infected immunocompromized dan meningitis.


Neonatus dan bayi <2 bulan:
Dosis 25-60 mg/kg/hari diberikan sebagai dosis terbagi, 2 kali sehari, telah terbukti efektif. Waktu paruh ceftazidime pada neonatus dapat 3-4 kali lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa.


Kemasan

Kotak, 10 vial @ 1 g


Golongan

Antibakteri


Perlu Resep

Ya


Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya.

Artikel Terkait

bottom of page