Perbedaan Infeksi Bakteri dan Virus Serta Pengobatannya
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dengan angka kematian yang tidak dapat diabaikan. Penyakit infeksi disebabkan oleh masuk dan berkembangbiaknya mikroorganisme penyebab infeksi ke dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi pada setiap bagian tubuh atau jaringan tubuh yang terinvasi mikroorganisme tersebut, ataupun terjadi secara sistemik (tersebar di seluruh tubuh/peredaran darah). Penyakit infeksi umumnya bersifat menular dan proses penularannya dapat terjadi melalui berbagai cara.
Jenis mikroorganisme yang sering menyebabkan penyakit infeksi pada manusia adalah bakteri dan virus. Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit, sebagian bahkan menguntungkan untuk tubuh. Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia disebut juga dengan bakteri patogen. Contoh bakteri patogen adalah Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit tuberkulosis (TB). Virus merupakan organisme yang ukurannya relatif jauh lebih kecil dari bakteri. Virus membutuhkan inang (host) untuk dapat berkembang biak. Contoh penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus adalah demam berdarah (dengue fever).
Walaupun disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda, namun tak jarang terdapat kemiripan gejala yang ditimbulkan pada berbagai kasus infeksi, misalnya pada kasus infeksi saluran napas atau saluran cerna. Kemiripan gejala ini menyebabkan sulitnya membedakan penyebab infeksi hanya berdasarkan gejala yang timbul, padahal berbeda penyebab, berbeda pula penanganannya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, khususnya dokter, untuk menentukan diagnosis dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Bagaimana penularan penyakit infeksi bakteri dan virus terjadi?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit infeksi umumnya berpotensi menular dan dapat ditularkan melalui berbagai cara. Tingkat kemudahan penularan penyakit infeksi pun bervariasi antar masing-masing jenis penyakit. Penularan penyakit infeksi dapat terjadi antar sesama manusia maupun dari organisme lain seperti hewan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan peluang penularan infeksi:
Kuman terbawa oleh (droplet) saluran napas dari orang yang mengalami infeksi, seperti pada saat seseorang berbicara, batuk atau bersin, kemudian terhirup atau kontak dengan selaput lendir orang lain
Kuman tersebar di udara (airborne)
Kontak langsung dengan kulit
Kontak dengan cairan tubuh, seperti melalui hubungan seksual atau penularan dari ibu ke anak selama kehamilan atau kelahiran
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman (foodborne)
Melalui perantaraan hewan (gigitan, kotoran, dsb.)
Perbedaan pengobatan infeksi bakteri dan virus
Gejala yang timbul pada sebagian kasus infeksi mungkin menunjukkan kemiripan walaupun disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa pengobatan antara penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri akan berbeda dengan pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus. Pada kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri, akan dipertimbangkan penggunaan antibiotik untuk mengatasinya. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh ataupun menghambat bakteri penyebab infeksi yang ada dalam tubuh. Antibiotik umumnya terdiri dari berbagai macam jenis dan golongan. Pertimbangan penggunaan dan pemilihannya didasarkan pada kebutuhan dan jenis infeksi yang diderita. Antibiotik hanya boleh dikonsumsi dan digunakan sesuai resep dan anjuran dokter.
Berbeda dengan infeksi bakteri, pada infeksi virus, umumnya tindakan perawatan lebih difokuskan untuk meredakan gejala, sementara tubuh akan bekerja untuk membersihkan infeksi, karena kebanyakan infeksi virus bersifat self-limiting atau dapat sembuh dengan sendirinya seiring mekanisme sistem imun kita melawan virus tersebut. Biasanya pasien akan diminta untuk beristirahat serta mengonsumsi makanan dan minuman bergizi untuk membantu memulihkan kondisi dan memperkuat daya tahan tubuh.
Tips mencegah penularan infeksi
Walaupun mikroorganisme berukuran sangat kecil dan tak kasat mata, namun bukan berarti kita tidak dapat melakukan usaha pencegahan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit infeksi. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan infeksi bakteri dan virus, antara lain:
1. Menjaga kebersihan
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat membantu menghindarkan kita dari berbagai organisme penyebab infeksi. Salah satu kebiasaan baik yang penting dilakukan adalah rajin mencuci tangan dengan benar. Mencuci tangan telah terbukti efektif untuk menyingkirkan beragam kuman penyebab infeksi. Selain itu, hindari menyentuh wajah, mata, mulut, ataupun hidung dengan tangan yang belum dibersihkan.
2. Melakukan vaksinasi
Vaksinasi telah dikenal sebagai upaya pencegahan primer dalam mengendalikan serta menekan kejadian infeksi berbahaya. Dengan melakukan vaksinasi, molekul antigen yang terkandung dalam vaksin akan merangsang pembentukan antibodi yang nantinya dapat melawan kuman berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Terdapat rekomendasi jenis vaksinasi berdasarkan kelompok usia yang dapat dikonsultasikan dengan dokter agar mendapatkan vaksin yang sesuai.
3. Tidak keluar rumah ketika sakit
Tetap di rumah jika sakit dapat membantu mencegah penyebaran infeksi ke orang lain. Jika terpaksa harus keluar rumah, jangan lupa mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan melakukan etika batuk dan bersin yang benar.
4. Mengolah makanan dengan baik
Makanan dan minuman juga dapat menjadi perantara berbagai jenis infeksi, oleh karena itu penting untuk memastikan bahan makanan diolah dengan baik sebelum dikonsumsi, mulai dari mencuci bersih, memasak dengan suhu yang sesuai, dan memperhatikan tanggal kedaluwarsa serta kondisi layak makan. Hindari mengonsumsi daging hewan liar yang bukan diperuntukkan untuk konsumsi pada umumnya.
5. Lindungi diri dari gigitan hewan
Hewan dapat menjadri perantara infeksi, salah satunya melalui gigitan yang membawa kuman penyebab penyakit, seperti pada kasus demam berdarah atau penyakit rabies. Oleh karena itu, lindungi diri dari segala bentuk gigitan hewan agar terhindar juga dari infeksi yang dapat ditimbulkan.
6. Lakukan seks yang aman
Aktivitas seksual juga menjada salah satu peluang penularan penyakit infeksi, baik melalui kontak langsung dengan kulit, kontak cairan tubuh, maupun melalui droplet saluran napas. Bersihkan diri dengan baik sebelum melakukan aktivitas seksual, dan pertimbangkan penggunaan alat pelindung seperti kondom pada aktivitas seksual berisiko agar terhindar dari bahaya penyakit menular seksual (PMS).
Referensi:
1. Bacterial vs. viral infections: How do they differ? Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infectious-diseases/expert-answers/infectious-disease/faq-20058098#:~:text=As%20you%20might%20think%2C%20bacterial,aren't%20effective%20against%20viruses
2. What’s the difference between bacterial and viral infections? Available from: https://www.healthline.com/health/bacterial-vs-viral-infections#prevention
3. Bacterial and Viral Infections. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/bacterial-and-viral-infections
Kommentare