top of page

Benarkah Obat yang Sudah Kedaluwarsa Masih Dapat Dikonsumsi?


Tempo hari sempat ramai diberitakan kasus seorang ibu hamil yang diduga mendapatkan vitamin yang sudah kedaluwarsa pada saat memeriksakan kandungannya di sebuah fasilitas kesehatan. Kasus ini mengangkat perdebatan mengenai boleh atau tidaknya suatu obat yang telah melewati tanggal kedaluwarsa dikonsumsi. Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita sedikit memahami lebih dalam tentang tanggal kedaluwarsa dari produk obat.


Istilah kedaluwarsa memiliki arti telah lewat dari masa berlakunya. Untuk obat-obatan, tanggal kedaluwarsa juga merupakan batas waktu di mana pihak produsen obat (pabrik obat) masih dapat menjamin kualitas, khasiat, dan keamanan obat yang diproduksi sesuai dengan klaim dari obat tersebut. Tanggal kedaluwarsa umumnya ditetapkan berdasarkan hasil uji stabilitas yang dilakukan pada setiap produk obat yang akan dipasarkan, atau berdasarkan pertimbangan lain dari badan regulasi obat. Setiap fasilitas kesehatan yang melakukan praktik dispensing (penyerahan) obat kepada pasien, baik rumah sakit, klinik, atau apotek harus menerapkan sistem pengelolaan obat yang baik agar obat yang diserahkan kepada pasien sebisa mungkin jauh dari tanggal kedaluwarsa. Kasus dugaan penyerahan obat yang diduga sudah kedaluwarsa bisa jadi disebabkan karena sistem pengelolaan stok obat yang kurang baik.


Lalu, bagaimana jika obat sudah terlanjur sampai ke tangan pasien? Memang sangat sulit untuk memastikan bahwa setiap pasien akan melakukan penyimpanan obat dengan ideal, bahkan jika sudah diinformasikan oleh tenaga kesehatan pada saat penyerahan obat. Tidak semua orang memiliki kesadaran untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa pada setiap produk obat yang dimiliki, terlebih jika obat yang dimaksud adalah obat persediaan yang disimpan jika sewaktu-waktu saja diperlukan. Beberapa obat seharusnya penggunaannya tidak memungkinkan untuk disimpan dalam jangka waktu lama, apalagi sampai melewati tanggal kedaluwarsa, contohnya antibiotik, karena obat jenis antibiotik hanya diresepkan jika pasien memang membutuhkan dan harus dikonsumsi sesuai jadwal sampai habis. Akan tetapi obat-obatan lain yang sering disimpan untuk persediaan obat, seperti obat untuk menangani gejala flu, obat demam, atau suplemen, seringkali tidak diperiksa secara rutin tanggal kedaluwarsanya. Apabila sewaktu-waktu obat tersebut diperlukan, tidak jarang pasien tanpa sadar meminum obat yang sudah melewati batas kedaluwarsa.


Apa yang harus diperhatikan jika seseorang tidak sengaja mengonsumsi obat yang kedaluwarsa?


Setelah memahami apa yang dimaksud dengan masa berlaku obat, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah berbahaya jika kita tanpa sengaja seseorang meminum obat atau suplemen yang telah melewati tanggal kedaluwarsa? Jawabannya, belum tentu. Tapi hal ini tidak lantas berarti masyarakat diperbolehkan menyimpan dan mengonsumsi obat sembarangan tanpa memperhatikan tanggal kedaluwarsanya, ya! Seperti yang sudah dibahas di bagian awal tulisan, obat yang telah melewati tanggal kedaluwarsa berarti produsen yang memproduksi obat tersebut tidak lagi dapat menjamin kualitas, khasiat, serta keamanan obat sebagaimana klaim obat yang bersangkutan. Obat bisa jadi mengalami penurunan potensi, perubahan fisik, atau yang paling dikhawatirkan adalah obat tersebut jika dikonsumsi malah akan menyebabkan efek buruk bagi tubuh.


Berikut tips dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat yang berkaitan dengan tanggal kedaluwarsanya:


1. Selalu simpan obat dalam kemasan aslinya. Tanggal kedaluwarsa tidak lagi berlaku apabila kemasan primer (kemasan yang bersinggungan langsung dengan obat) telah dibuka. Umumnya obat-obatan yang telah diracik atau dipindahkan dari kemasan aslinya akan diberi keterangan berupa “beyond-use date” atau masa pakai obat. Setelah lewat dari masa tersebut maka sisa obat harus dibuang, sekalipun belum melewati tanggal kedaluwarsa.


2. Sebisa mungkin memeriksa persediaan obat secara berkala dan membuang obat-obatan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat dengan tekstur padat dapat dipisahkan dengan kemasan aslinya, lalu sedikit dihancurkan agar bentuknya tidak lagi utuh. Berikutnya sisa obat tersebut dapat dicampurkan dengan ampas atau sampah organik untuk meminimalisasi sampah obat tidak sengaja dikonsumsi atau disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Obat berupa cairan pun dapat diperlakukan serupa, yaitu dicampurkan dengan ampas sampah organik lalu dimasukkan ke dalam wadah untuk dibuang. Jangan lupa untuk merusak kemasan agar tidak disalahgunakan. Dapat juga menghubungi fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas penghancuran obat dengan incinerator.


3. Simpan obat sesuai petunjuk penyimpanan. Sebagian obat mempersyaratkan tempat penyimpanan yang kering, sejuk, dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Akan tetapi beberapa obat memiliki persyaratan khusus untuk penyimpanan, seperti harus disimpan di dalam lemari pendingin. Pastikan untuk selalu membaca mengenai petunjuk penyimpanan pada setiap produk obat.


4. Jangan pernah menggunakan obat jika tampak ada perubahan atau kejanggalan pada fisik obat. Selalu perhatikan fisik obat sebelum mengonsumsinya. Jika secara fisik tampak ada perbedaan maupun kejanggalan, maka sebaiknya obat tidak dikonsumsi.


5. Apabila mengalami gangguan kesehatan yang membutuhkan obat dengan segera, sebisa mungkin hindari nekat mengonsumsi obat kedaluwarsa. Tidak jarang kita mengalami gangguan kesehatan yang membutuhkan pertolongan obat dengan segera, seperti demam, alergi, diare, gejala flu, dan lain sebagainya. Namun jika obat yang tersedia di rumah ternyata sudah melewati tanggal kedaluwarsa, sebaiknya jangan nekat untuk mengonsumsinya. Terlebih di era modern seperti saat ini, di mana akses terhadap obat sangat mudah dengan adanya apotek yang beroperasi 24 jam, atau aplikasi di smartphone yang bisa digunakan setiap saat untuk membeli obat yang kita perlukan. Jika gangguan kesehatan yang kita alami relatif berat, lebih baik segera pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) di fasilitas kesehatan terdekat.


6. Apabila tidak sengaja meminum obat yang sudah kedaluwarsa, sebaiknya segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan. Hal ini tidak boleh disepelekan terlebih jika obat tersebut merupakan obat yang berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesehatan yang serius jika terdapat perubahan potensi atau keamanan obat.


Demikian tips mengenai pentingnya memperhatikan tanggal kedaluwarsa sebelum kita mengonsumsi obat-obatan. Semoga tips ini berguna dan dapat dibagikan kepada orang-orang terdekat. Salam sehat!


Referensi:

1. Health Harvard. Is it ok to use medications past their expiration dates? Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/is-it-ok-to-use-medications-past-their-expiration-dates

2. Health Harvard. Drug Expiration Dates — Do They Mean Anything? Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/drug-expiration-dates-do-they-mean-anything

3. Drugs. Drug Expiration Dates - Are Expired Drugs Still Safe to Take? Available from: https://www.drugs.com/article/drug-expiration-dates.html


MPL/OGB/007/II/2022

117 tampilan

Comments


bottom of page