top of page

Ketamine HCl Injeksi 100 mg/ml

Ketamine digunakan sebagai obat anestesi untuk prosedur diagnosis dan prosedur pembedahan yang tidak memerlukan relaksasi otot skeletal.

Komposisi

Tiap ml mengandung ketamine HCl setara dengan ketamine 100 mg


Indikasi

Ketamine diindikasikan sebagai obat anestesi untuk prosedur diagnosis dan prosedur pembedahan yang tidak memerlukan relaksasi otot skeletal. Ketamine sangat sesuai untuk prosedur singkat tapi dapat digunakan pula, untuk prosedur yang lebih panjang dengan penambahan dosis. Ketamine diindikasikan untuk induksi anestesi sebelum pemberian obat anestesi umum lainnya. Ketamine diindikasikan dalam obstetri, untuk kelahiran normal ataupun bedah caesar. Ketamine juga diindikasikan untuk mendukung obat anestesi potensi rendah seperti nitrous oxide.


Penggunaan pada kasus spesifik telah disebutkan tapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:

  • Pengangkatan jaringan nekrosis dan cangkok kulit pada pasien luka bakar.

  • Prosedur diagnosis sistem saraf seperti myelogram dan lumbal puncture.

  • Prosedur diagnosis dan bedah mata, telinga, hidung dan mulut.

  • Sigmoidoscopy dan bedah rektal minor.

  • Prosedur kateterisasi jantung.

  • Prosedur ortopedik.


Kontraindikasi

  • Pasien yang bila mengalami kenaikan tekanan darah yang signifikan dapat menyebabkan bahaya serius.

  • Pasien dengan eklamsia ataupun pre-eklamsia. 

  • Pasien yang menunjukkan hipersensitivitas terhadap obat ini ataupun komponennya.


Efek Samping

  • Gangguan sistem imun: anafilaksis

  • Gangguan metabolisme dan nutrisi: anoreksia.

  • Gangguan psikiatrik: emergence reaction.

  • Gangguan sistem saraf: nistagmus, meningkatnya tonus otot skeletal dapat diwujudkan melalui pergerakan tonic-clonic terkadang menyerupai serangan kejang.

  • Gangguan mata: diplopia, sedikit kenaikan pada ukuran tekanan intraokuler.

  • Gangguan jantung: bradikardia, aritmia.

  • Gangguan pembuluh darah: hipotensi.

  • Gangguan pernapasan, rongga dada dan mediastinum: depresi pernapasan, apnea, laringospasme. 

  • Gangguan pencernaan: mual, muntah, hipersalivasi.

  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan: eritema sementara, ruam morbili (mirip campak).

  • Gangguan umum dan kondisi tempat penyuntikan: nyeri lokal dan eksantema pada tempat penyntikan.

  • Investigasi: peningkatan tekanan darah, denyut nadi, dan tekanan intraokuler.


Dosis

Persiapan praoperasi

Premedikasi dengan obat antikolinergik (contoh: atropine, scopolamine atau glycopyrrolate) atau zat pengering lainnya harus diberikan dalam rentang waktu yang tepat sebelum induksi untuk mengurangi hipersalivasi yang diinduksi oleh ketamine.


Onset dan durasi:
Oleh karena induksi yang cepat setelah injeksi intravena awal, pasien harus berada dalam posisi yang mendukung selama pemberian obat. Onset kerja ketamine cepat; dosis intravena 2 mg/kg berat badan biasanya menghasilkan efek anestesi bedah dalam waktu 30 detik setelah injeksi, dengan efek anestesi biasanya bertahan selama lima sampai sepuluh menit. Jika menginginkan efek yang lebih panjang, penambahan dapat diberikan secara intravena atau intramuskular untuk mempertahankan efek anestesi tanpa menimbulkan efek kumulatif yang signifikan. Dosis intramuskular, dari pengalaman terutama pada pasien anak, dalam rentang 9 mg/kg sampai 13 mg/kg biasanya menghasilkan efek anestesi bedah dalam waktu 3 sampai 4 menit setelah injeksi, dengan efek anestesi biasanya bertahan selama 12 sampai 25 menit.


Dosis:
Sama seperti obat anestesi umum yang lain, respon tiap orang terhadap ketamine bervariasi tergantung pada dosis, rute pemberian, dan usia pasien, oleh karena itu dosis rekomendasi tidak dapat ditentukan secara pasti. Obat harus dititrasi berdasarkan kebutuhan pasien.



Obat tambahan:
Ketamine kompatibel secara klinis dengan obat anestesi umum dan lokal yang biasa digunakan ketika pertukaran gas pernapasan dipertahankan dengan baik. Regimen dosis ketamine yang dikurangi dengan penambahan diazepam dapat digunakan untuk menghasilkan anestesi yang seimbang melalui kombinasi dengan obat lain seperti nitrous oxide dan oksigen.


Induksi anestesi umum:

Rute intravena:
Dewasa:
Dosis awal ketamine yang diberikan secara intravena berkisar antara 1 mg/kg sampai 4,5 mg/kg. Rata-rata jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan lima sampai sepuluh menit efek anestesi bedah adalah 2 mg/kg. Sebagai alternatif lain, pada pasien dewasa, dosis induksi ketamine intravena 1,0 mg sampai 2,0 mg/kg dengan kecepatan 0,5 mg/kg/menit dapat digunakan untuk induksi anestesi. Sebagai tambahan, diazepam dengan dosis 2 sampai 5 mg, yang diberikan dalam syringe terpisah lebih dari 60 detik, dapat digunakan. Pada sebagian besar kasus, pemberian diazepam 15 mg atau kurang secara intravena sudah cukup. Insiden manifestasi psikologis selama kondisi emergence, terutama penglihatan seperti mimpi dan emergence delirium, dapat berkurang dengan program dosis induksi ini.


Catatan:

Konsentrasi ketamine 50 mg/ml dan 100 mg/ml tidak boleh diinjeksikan secara intravena tanpa pengenceran yang tepat. Obat direkomendasikan untuk diencerkan dengan sterile water for injection, normal saline, atau 5% dextrose in water pada volume yang sama.


Laju pemberian:
Ketamine direkomendasikan untuk diberikan perlahan-lahan (lebih dari 60 detik). Pemberian yang lebih cepat dapat menyebabkan depresi pernapasan dan meningkatkan tekanan darah.



Rute intramuskular:
Dewasa:
Dosis awal ketamine yang diberikan secara intramuskular berkisar antara 6,5 mg/kg sampai 13 mg/kg. Dosis 10 mg/kg biasanya menghasilkan 12 sampai 25 menit efek anestesi bedah. Apabila dosis ketamine ditambah dengan diazepam, kedua obat tersebut harus diberikan terpisah. Jangan mencampurkan ketamine dan diazepam dalam syringe atau botol infus yang sama.



Dosis pada insufisiensi hati:
Pengurangan dosis harus dipertimbangkan pada pasien dengan sirosis atau jenis kerusakan hati yang lain.


Pemeliharaan anestesi umum:
Dosis pemeliharaan harus disesuaikan berdasarkan kebutuhan anestesi pasien dan apakah ada obat anestesi tambahan yang digunakan. Penambahan setengah sampai penuh dosis induksi dapat diulang sesuai kebutuhan untuk pemeliharaan efek anestesi. Namun, perlu dicatat bahwa gerakan tak disengaja dan tonic-clonic (kejang) dari anggota gerak tubuh dapat terjadi selama pemberian anestesi. Gerakan-gerakan ini tidak menyiratkan sebuah kesadaran ringan dan bukan merupakan indikasi kebutuhan akan dosis anestesi tambahan. Perlu diketahui bahwa semakin besar dosis total ketamine yang diberikan, semakin lama waktu untuk mencapai pemulihan kesadaran.


Pasien dewasa yang diinduksi dengan ketamine ditambah dengan diazepam secara intravena dapat dipertahankan dengan pemberian ketamine melalui teknik infus drip mikro lambat pada dosis 0,1 mg/menit sampai 0,5 mg/menit, ditambahkan dengan diazepam 2 sampai 5 mg diberikan secara intravena sesuai kebutuhan. Dalam banyak kasus, 20 mg atau kurang dari total diazepam intravena untuk kombinasi induksi dan pemeliharaan sudah cukup. Namun, sedikit tambahan diazepam mungkin diperlukan tergantung pada jenis dan durasi operasi, status fisik pasien, dan faktor-faktor yang lain. Insiden manifestasi psikologis selama kondisi emergence, terutama penglihatan seperti mimpi dan emergence delirium, dapat berkurang dengan program dosis pemeliharaan ini.


Instruksi penggunaan dan penanganan.


Pengenceran:
Untuk menyiapkan larutan encer yang mengandung 1 mg ketamine tiap ml, ambil secara aseptik 10 ml (vial 50 mg/ml) atau 5 ml (vial 100 mg/ml) lalu masukkan ke dalam 500 ml 5% dextrose injection atau sodium chloride (0,9%) for injection, dan campurkan merata. Larutan yang dihasilkan akan mengandung 1 mg ketamine tiap ml. 

Larutan 1 mg/ml ketamine dalam dextrose 5% atau sodium chloride 0,9% stabil selama 24 jam. Kebutuhan cairan pasien dan durasi anestesi harus dipertimbangkan saat memilih pelarut ketamine yang tepat. Jika diperlukan pembatasan cairan, ketamine dapat ditambahkan ke dalam infus 250 ml seperti yang dijelaskan di atas untuk menghasilkan konsentrasi ketamine 2 mg/ml.


Kemasan

Kotak, 5 vial @ 10 ml


Golongan

Anestetik umum


Perlu Resep

Ya


Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya. Jangan dibekukan.

Artikel Terkait

bottom of page